Showing posts with label Organisasi dan Manajemen. Show all posts
Showing posts with label Organisasi dan Manajemen. Show all posts

Sunday, June 23, 2013

Kepemimpinan Organisasi

Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.  Kepemimpinan sangat erat hubungannya dengan kepercayaan. Sehingga perlu bukti nyata ketika memimpin suatu organisasi, dalam hubungan ini sang pemimpin diharapkan sebagai pemberi instruksi dan pengajaran. Sistem kepercayaan, ketika kepercayaan menjauh tujuanpun akan menjauh, dan  jika kepercayaan itu dekat maka yakinlah tujuanpun akan semakin dekat. Kepemimpinan merupakan suatu perilaku sosial dari seseorang atau beberapa orang dalam mempengaruhi perilaku orang lain melaksanakan suatu tugas untuk mencapai tujuan tertentu.
 
Tipe kepemimpinan
Situasi lingkungan bisnis yang secara dinamis terus berubah menuntut perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kegagalan dalam mengenal perubahan dan kecepatan beradaptasi dapat menyebabkan perusahaan tidak memiliki daya saing yang baik. Ada empat tipe kepemimpinan yang dapat digunakan untuk berbagai organisasi:
1. Directive
Adalah salah satu tipe kepemimpinan tertua dan seringkali disebut juga dengan pendekatan otoriter. Dalam tipe ini, pemimpin akan menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu dan mengharapkan mereka untuk segera melakukannya.
2. Participative
Dalam tipe ini, pemimpin mencari input dari pihak lain dan mengajak orang-orang yang relevan dengan pembahasan untuk pengambilan keputusan.
3. Laissez-faire
Mendorong inisiatif dari banyak pihak agar bersama-sama memikirkan bagaimana proses pengerjaan sampai menghasilkan outcome.
4. Adaptive
Gaya kepemimpinan yang mengalir dan menyesuaikan gaya sesuai dengan keadaan lingkungan dan individu yang berpartisipasi.
 
Banyak para ahli yang telah melakukan studi tentang kewibawaan dari berbagai sudut pandang yang berkaitan kepemimpinan. Sebagaimana dikutip dari W. Jack Duncan dalam bukunya “Organizational Behavior”, Duncan menyebutkan ada 6 sumber kewibawaan yaitu :
1.       Coersive Power (kewibawaan karena mampu memaksa)
2.       Reward Power (kewibawaan karena mampu memberi imbalan)
3.       Legitimate Power (kewibawaan karena wewenang formal)
4.       Referent Power (kewibawaan karena pengaruh hubungan dalam kelompok)
5.       Expert Power (kewibawaan karena keahlian)
6.       Charismatic Power (kewibawaan karena kharisma).
 
Kemampuan mempengaruhi orang lain, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Hal yang berkaitan dengan seorang pemimpin :
1.       Taqwa
2.       Tauladan
3.       Inisiatif, Kreatif dan Dinamis
4.       Mendorong dan Mempengaruhi
5.       Menyelesaikan masalah dan Koreksi
6.       Membuat skala prioritas setiap permasalahan
7.       Sederhana dan terbuka
8.       Loyalitas dan flexible
9.       Hemat dan Cermat
10.   Bertanggung jawab
11.   Kesadaran memberikan estafet kepemimpinan berikutnya
 
Kegiatan manusia secara bersama-sama atau berkelompok selalu membutuhkan kepemimpinan. Untuk berbagai organisasi dan kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dan sistematis dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Tahapan untuk menjadi pemimpin :
Diri sendiri sebagai pribadi
1.       Bercermin untuk menerima kritikan
2.       Ketaqwaan dan profesional dalam bekerja
3.       Mengendalikan diri yang positif
4.       Performance / penampilan yang baik
Dengan lingkungan sekitar (atasan, rekan dan bawahan)
1.       Profesional dalam bekerja (Intellegence and Social maturity and breadth)
2.       Bekerja sama dengan rekan dalam melaksanakan Tugas(Human relations attitudes)
3.       Dengan bawahan :
  • Ngayomi (Melindungi)
  • Ngayahi (Memberi Petunjuk)
  • Ngopeni (Terbuka)
  • Ngomahi (Membagi)
  •  

Friday, June 14, 2013

Analisa Kinerja Organisasi


Pengertian Organisasi adalah sekumpulan atau sekelompok orang dalam suatu wadah yang memiliki tujuan dan cita-cita bersama. 

Jelas suatu organisasi harus dapat mengukur, menganalisa, menyelaraskan dan memperbaiki data dan informasi kinerja pada seluruh tingkatan dan diseluruh bagian organisasi dengan alat dan sumber daya nya.

Konsep kinerja dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil yang memuaskan sesuai dengan arah dan tujuan organisasi tersebut. Hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.  

Bagaimana kita menjawab atas pertanyaan-pertanyaan berikut:

Pengukuran Kinerja
  • Bagaimana organisasi memilih, mengumpulkan, menyelaraskan dan mengintegrasikan   data dan informasi untuk menelusuri operasi harian dan untuk menelusuri kinerja organisasi menyeluruh, termasuk progres sasaran-sasaran strategis dan rencana-rencana kerja. Apa saja ukuran-ukuran kinerja utama organisasi.
  • Bagaimana menggunakan data dan informasi ini mendukung pengambilan keputusan organisasi dan inovasi. 
  • Bagaimana anda memilih dan memastikan secara efektif data dan informasi pembanding utama untuk mendukung operasional dan pengambilan keputusan strategis dan inovasi.
  • Bagaimana organisasi mengusahakan system pengukuran kinerja sesuai dengan kebutuhan dan arah bisnis. Bagaimana untuk memastikan system pengukuran kinerja organisasi sensitive terhadap perubahan organisasi maupun luar yang cepat dan tak terduga.

Analisa dan Kajian Kinerja 
  • Bagaimana menganalisa kinerja dan kemampuan organisasi? Bagaimana Para Pemimpin Senior berperan pada kajian tersebut. Analisa apa yang dilakukan untuk mendukung kajian-kajian kinerja ini dan untuk menjamin bahwa kesimpulan-kesimpulannya adalah valid. 
  • Bagaimana menggunakan hasil kajian ini untuk mengasses kesuksesan organisasi, kinerja kempetitif, dan progres relatif terhadap sasaran-sasaran strategis dan rencana-rencana kerja.
  • Bagaimana menggunakan hasil kajian ini untuk mengasses kemampuan organisasi anda merespon secara  cepat perubahan kebutuhan-kebutuhan organisasi dan tantangan-tantangan yang ada pada lingkungan operasi.
  • Bagaimana anda menterjemahkan temuan kajian kinerja organisasi menjadi prioritas untuk perbaikan yang luar biasa (breaktrough) dan terus menerus untuk peluang-peluang inovasi.
  • Bagaimana peluang-peluang dan prioritas-prioritas ini diterapkan kepada kelompok kerja dan tingkat oerasional fungsi diseluruh organisasi untuk memampukan dukungan yang efektif pada pengambilan keputusan mereka.
  • Bila memungkinkan, bagaimana prioritas-prioritas dan peluang-peluang itu diterapkan terhadap pemasok-pemasok dan para mitra untuk memastikan keselarasan organisasi.

Pertanyaan pengukuran kinkerja dan analisa kajian kinerja dapat mengukur, menganalisa, menyelaraskan dan memperbaiki data dan informasi kinerja pada seluruh tingkatan dan diseluruh bagian organisasi agar sebuah organisasi tersebut dapat berjalan semaksimal mungkin.

Saturday, February 18, 2012

Analisa SWOT

Pengertian dan Tujuan
Dalam sebuah lembaga atau organisasi kita memerlukan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu rancangan proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT berguna untuk menganalisa faktor-faktor di dalam organisasi yang memberikan andil terhadap kualitas pelayanan atau salah satu komponennya sambil mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.

Analsis SWOT dapat dibagikan dalam lima langkah:
1. Menyiapkan sesi SWOT.
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
3. Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman.
4. Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan.
5. Menganalisis kekuatan dan kelemahan.


Manfaat Analisa SWOT
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman organisasi

Langkah-Langkah Penerapan
Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT
  • SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit.
  • Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang per kelompok.
  • Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau komponen pelayanan yang akan dianalisa.
  • Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh.
  • Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok.
  • Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi matriks SWOT.
Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
  • Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di dalam organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga trampil, gaji, sarana. Setelah kartu diisi tempelkan pada kertas flipchart.
  • Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan kelemahan di dalam organisasi (internal) pada kartu lalu ditempelkan pada flipchart .
Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman
  • Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan di luar organisasi (kesempatan ekstern) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan atau atasi sebuah masalah. Ini bisa berupa latihan, tenaga baru, peraturan baru dan seterusnya.
  • Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di luar organisasi (ancaman ekstern) yang dapat menghalangi pemecahan masalah.
Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang
  • Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang.
  • Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya kesempatan / ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan / ancaman tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang.
Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan
  • Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT.
  • Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling besar di atas, yang kurang besar di bawah.
  • Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan.
  • Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom.
  • Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman.
  • Kombinasi di mana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah keadaan yang paling positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap ada.
  • Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif dan harus dihindari.
  • Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar untuk mengurangi kelemahan atau ancaman.
Catatan:
Analisis SWOT bukanlah akhir dari proses. Untuk memanfaatkan sepenuhnya alat ini, anda perlu menentukan rencana tindak lanjut. Juga alat ini cenderung berdasarkan pada "pendapat" dan indikator-indikator kualitatif dan belum tentu pada "kenyataan".

Resume Kajian Diskusi.

Friday, August 5, 2011

Teknik Dan Tata Cara Sidang

Pemahaman sederhana yang sering kita dengar kata sidang juga bisa disebut dengan rapat atau pun kongres, merupakan bentuk diskusi resmi yang di ikuti beberapa orang untuk memutuskan sesuatu dengan mekanisme yang jelas dan teratur. Definisi dari sidang adalah suatu pertemuan formil yang terdiri dari beberapa orang atau kelompok guna membicarakan suatu masalah dan berupaya mencari jalan keluar yang diwujudkan dalam suatu keputusan yang disepakati bersama oleh para peserta sidang dan telah disyahkan oleh pimpinan sidang.

Mengapa harus dilakukan sidang. Sidang bertujuan untuk mencari jalan keluar atas masalah yang terjadi, menyatukan banyak pikiran untuk dijadikan solusi pemecahan masalah, menjadikan kesepakatan bersama bagi peserta sidang dengan mekanisme yang dibuat dan diberlakukan bersama dengan tujuan agar menuai hasil yang transparan, aspiratif, dan demokratis.

Manfaat dilakukan sidang. Manfaat dari persidangan dapat memberikan jalan keluar yang demokratis dan disepakati bersama,  melatih kedewasaan dalam memberikan pendapat,  juga melatih untuk menghormati pendapat orang Iain.

Bentuk persidangan
Sidang  terbuka yaitu sebuah forum persidangan yang dihadiri oleh berbagai kalangan, misal para undangan, peserta siding, panitia pelaksana Organizing Committee (OC) dan Steering Committee (SC). 
Sidang tertutup yaitu forum persidangan yang dibuka hanya untuk kalangan tetentu saja, misalnya khusus dihadiri oleh peserta sidang dan Steering Committee.

Kategori sidang
Sidang dibagi menjadi beberapa katagori tertentu yaitu: sidang paripurna, sidang pleno dan sidang komisi.

Sidang paripurna adalah sidang yang dihadiri oleh semua jajaran atau keanggotaan suatu organisasi atau lembaga yang diadakan sesuai dengan masa jabatan yang telah ditentukan.
Fungsi sidang paripurna:
Menyerahkan dan mensyahkan suatu laporan pertangung jawaban pengurus yang telah usai jabatan. 
Merotasi struktural, mengganti kepengurusan atau dapat menyatakan demisioner pengurus pada periode bersangkutan yang tetap mengacu pada evaluasi kinerja.
Mensyahkan perundangan dalam organisasi (anggaran dasar dan rumah tangga).

Sidang pleno adalah sidang yang dihadiri oleh semua jajaran atau keanggotaan suatu organisasi tanpa kecuali  jika sidang pleno dilakukan untuk memberi keputusan final agenda sidang yang telah dirumuskan sebelumnya pada sidang komisi.
Fungsi sidang pleno:
Mengambil kebijakan yang mendasar pada tubuh organisasi.
Membahas agenda mengenai tata tertib organisasi. 
Merumuskan dan merevisi program kerja.
Mengevaluasi dan membahas laporan pertangung jawaban.

Sidang komisi adalah sidang yang dihadiri oleh ketua komisi, ketua bidang dan seluruh pengurus yang bersangkutan dan dilakukan sesuai dengan kabutuhan.
Fungsi sidang komisi:
Menunjuk dan menetapkan pelaksanaan program.
Menyusun langkah dan strategi untuk melakukan kebijakan yang telah ditetapkan.

Perangkat sidang 
Secara umum dalam persidangan perangkat sidang meliputi pimpinan sidang, peserta sidang dan notulensi.

Pimpinan sidang atau presidium.
Pimpinan sidang berperan untuk mengatur jalannya sidang. Pimpinan sidang tidak berpihak pada salah satu pihak peserta atau kelompok  dan hanya boleh memutuskan atas persetujuan peserta sidang. Kriteria yang harus dimiliki oleh pimpinan sidang haruslah cerdik, bijaksana, tegas, dan berwawasan luas.

Peserta Sidang.
Peserta sidang ditentukan berdasarkan tata tertib yang telah disepakati. Biasanya terdiri dari peserta aktif dan peserta peninjau. Seluruh hak dan kewajiban peserta diatur di tata tertib.

Notulensi.
Notulennsi bertugas untuk mencatat jalannya persidangan.

Mekanisme persidangan 
Merupakan sebuah cara atau aturan main yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama yang diatur dalam materi draft persidangan oleh seluruh peserta sidang.
Aturan main tersebut diantaranya adalah :

Intrupsi.   
Merupakan aturan untuk menyampaikan pendapat. Dalam menyampaikan pendapat atau intrupsi terdapat beberapa macam diantaranya:
Intrupsi point of order. Intrupsi yang bersifat menolak atau tidak sepakat terhadap pendapat ornag lain.
Intrupsi point of information. Intrupsi yangbersifat memberi informasi atau tambahan terhadap pendapat orang lain yang masih berkaitan.
Intrupsi point of clarification. Intrupsi yang bersifat mengklarifikasi atau memberi penjelasanulang(penjernihan pendapat) orang lain atau pendapat sendiriyag sudah berlalu atau masih berkaitan.
Intrupsi point of justivication.  Intrupsi yang bersifat pembelaan atau pembenaran terhadap pendapat sendiriatau menganggap pendapatnya yang benar dan masih berhubungan dengan pendapat sebelumnya.

Pengetukan palu sidang.
Demi kelancaran maka diperlukan palu sidang yang telah disepakati bersama baik bentuk maupun wujudnya. Aturan ketukan palu sidang sbb :
Ketukan 1x : mengukuhkan kesepakatan.
Ketukan 2x : pertukaran pimpinan sidang, penundaan sidang, pencabutan penundaan (baik untuk lobby, istirahat, atau penundaan sidang untuk beberapa lama).
Ketukan 3x : menetapkan keputusan, membuka dan menutup sidang.
Ketukan berkali-kali : untuk menenangkan peserta sidang atau meminta peserta memperhatikan jalannya sidang.

Quorum.
Adalah syarat syahnya sidang untuk dapat diadakan, karena tingkat qauorum menunjukkan sejauh mana tingkat representasi dari peserta sidang. Semakin tinggi jumlah quorum, semakin tinggi pula tingkat representasi dari sidang tersebut.

Hak dan kewajiban peserta sidang.
Peserta sidang penuh memiliki hak suara yaitu hak untuk menyampaikan pendapat dan sekaligus hak untuk dipilih dan memilih.
Peserta peninjau hanya memiliki hak bicara yaitu hak menyampaikan pendapat saja.
Steering Committee (SC) dalam hal ini hanya memiliki hak bicara saja, apabila diperlukan oleh pemimpin sidang berdasarkan kesepakatan seluruh peserta sidang/ konsultasi.
Kewajiban peserta sidang semuanya sama yaitu mengikuti jalannya persidangan dari awal sampai akhir dan sekaligus mematuhi tata tertib persidangan dengan menaati semua keputusan yang telah dsepakati bersama.

Draft materi sidang.
Meliputi bahan-bahan yang akan dibahas dalam persidangan. Biasanya terdiri dari draft tatib, AD/ART, dan lain sebagainya yang disusun sebelumnya oleh tim perumus sidang atau panitia khusus.

Kita bisa menyimpulkan kalau persidangan merupakan pertemuan formal suatu organisasi untuk membahas masalah tertentu agar menghasilkan keputusan sebagai sebuah kebijakan dalam organisasi. Penguasaan tata cara persidangan mutlak dimiliki oleh kekuatan jumlah peserta yang menyepakati. Mengapa demikian? Karena dari persidangan inilah akan keluar keputusan yang mengikat dan akan menentukan perjalanan organisasi maupun individu yang terlibat di dalamnya, dan tidak terjebak keputusan yang dihasilkan.

Friday, July 29, 2011

Pengertian Dasar Organisasi

Organisasi adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama secara sistematis, terstruktur, terarah dalam bekerjasama untuk pencapaian tujuan bersama.  Ciri dari sebuah organisasi yaitu adanya komponen (atasan dan bawahan), adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang), adanya tujuan, adanya sasaran, adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati, dan adanya delegasi wewenang dan koordinasi tugas-tugas.

Perngertian organisasi
Definsi dari organisasi dan manajemen adalah organisasi sebagai alat atau wadah sekelompok orang dalam mencapai tujuan tertentu, sedangkan manajemen lebih mengarah kepada pengaturan atau pengelolaan untuk mencapai tujuan tersebut, adapun persamaan dari organisasi dan manajemen ialah sama-sama memiliki sasaran dan tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Alasan untuk berorganisasi
Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan. Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk berorganisasi: a. Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi. b. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu : 1) Dapat memperbesar kemampuannya 2) Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi. 3) Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.

Perencanan sebuah Organisasi
Dalam perencanaan sebuah organisasi kita harus tau dulu apa yang menjadi tujuan dari organisasi tersebut dan bagaimana merencanakan tujuan tersebut agar bias tercapai. Perencanaannya dikenal dengan 5 W (What, Where, Who, When, Why) dan 1 H (How).
What
Mengenai apa yang akan dilakukan atau dikerjakan, apa yang menjadi sumber pendapatan, apa saja yang berkaitan untuk menjalankan, apa saja yang menjadi kebutuhan dalam sarana dan prasarana juga sumber daya.

Where
Dimana kegitan itu dilakukan, artinya untuk melaksanakan dan menyelesaikan program setidaknya memiliki ketersediaan sumber daya, sarana dan prasarana untuk menjamin kelancaran kelangsungan program.

When
Kapan kegiatan tersebut dilakukan, artinya harus mampu mengelola waktu antara kegiatan formal dan nonformal untuk dapat mimilih waktu yang tepat dan memanfaatkan waktu luang yang ada.

Who
Siapa yang berada dalam wadah tersebut, artinya mampu menganalisa kebutuhan sumber daya baik secara kuantitatif maupun kwalitatif, dalam hal pengelolaan, pengadaan dan pembinaan sesuai dengan kinerja yang ditetapkan.

Why
Mengapa harus direncanakan, artinya untuk mempermudah kegiatan yang dilakukan, harus miliki rincian yang cermat dan dibuat secara sistematis sesuai dengan kebutuhan.
How
Bagaimana menjalankan kegiatan tersebut, artinya ada kegiatan pokok yang harus dilakukan secara langsung dikerjakan pada pencapaian tujuan, ada kegiatan yang menunjang aktivifitas yang mendukung tujuan. Mengevaluasi kinerja juga menganalisa kejadian yang terjadi diluar dalam kelangsungan program yang berdampak langsung atau pun tidak.

Tipe Organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat yang telah terstruktur. Namun dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna semua tergantung pada kondisi internal atau pun eksternal.

Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contohnya : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, Lembaga dan lain sebagainya.

Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contohnya : Perkumpulan, komunitas, kelompok arisan, dan lain-lain.

Pada kesimpulanya organisasi didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka berdasarka kriteria-kriteria organisasi tersebut. Dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi dalam pengembangan karakter, sosial, bisnis dan pembangunan. Tetap pada norma  yang dikatakan telah melembaga bila diketahui, dimengerti, dipahami, ditaati, dipatuhi, dan dihargai oleh orang yang berada didalamnya.